Selasa, 28 Desember 2010

♂♥♀ Jika Aku Jatuh Cinta...Salah Siapa? ♂♥♀

Jika aku jatuh cinta dan sakit karenanya…
Lalu..salah siapa??
Ketika aku telah menyandarkan hati
Dan dia meninggalkanku pergi..Lalu, salah siapa??
Marah hati ini, sakit jiwa ini...
Begitu saja kau tinggalkan aku
Padahal susah senang kita lalui bersama dulu...

Membaca kalimat demi kalimat di atas, mungkin teman-teman bisa menyimpulkan sendiri, bagaimana perasaan sang penulis ketika menggoreskan penanya. Ya, rasa marah, benci, sakit hati, karena ditinggal pergi sang pujaan hati. Menggelikan memang, ketika mendengarkan curhatan teman yang patah hati, begitu menggebu-gebu, makan tak enak, tidur tak nyenyak,jantungpun serasa berhenti berdetak (hehehe..lebay). Namun, belum tentu kita juga bisa tegar berdiri ketika kita mengalami hal yang serupa.

Bicara patah hati, tak lepas dari masalah cinta. Yah..cinta, sayang, suka kepada lawan jenis dan menginginkan orang yang dicintainya itu menjadi milik kita. Tak seorangpun selain dirinya yang di pinta. Cinta memang sangat indah. Fitrah dari sang Khalik yang membuat hidup manusia penuh warna. Namun rasa yang indah ini, jika tidak dibingkai dengan hati-hati hanya akan menimbulkan tangis dan luka saja.

Baik perempuan ataupun laki-laki, cinta bisa menghinggapi mereka kapan saja. Mulai dari pandangan pertama (in the first sight), karena kebiasaan (witing tresno jalaran saka kulina), berawal dari permusuhan (benci tapi rindu), atau bertemu kembali teman lama (CLBK). Namun sayangnya, mereka sendiri pun tak tahu kapan cinta itu bisa tetap singgah di hati mereka. Cinta ibarat kutu yang meloncat dari hati ke hati, menggetarkan jiwa host yang dihinggapi kemudian meninggalkannya pergi.Oleh karena itu, tak heran jika manusia dengan mudahnya berpindah ke lain hati.

Mencintai orang lain di saat kita telah memiliki seseorang di dekat kita itu adalah hal yang wajar dan manusiawi. Namun, Allah tak membiarkan manusia hanya diperbudak nafsu dan cinta, Dia lalu memerintahkan untuk ”menikah” ketika seseorang mencintai lawan jenisnya. Komitmen dalam pernikahan itulah yang menunjukkan bahwa hidup bukanlah hanya untuk mengumbar cinta semata. Namun, sayangnya, komitmen ini disalahgunakan, dipermak sedemikian rupa sehingga banyak istilah bermunculan seperti pacaran, tunangan, dan lain-lain yang nota bene semua itu hanyalah mengikuti nafsu yang tak mau menunggu dengan sabar.

Bagi seorang wanita, menjaga malu sangatlah penting. Dengan malu, wanita lebih bisa menjaga dirinya. Ketika wanita jatuh cinta, wanita dengan mudahnya menyerahkan jiwa raga untuk yang dicintainya. Itu dikarenakan wanita lebih mengedepankan rasa ketimbang logika. Mereka tidak memikirkan bagaimana nantinya, apakah orang yang dicintainya itu serius dengannya atau hanya ingin mempermainkannya saja. Mengambil kesempatan dan mengatas namakan cinta.
Tapi untunglah, Islam begitu sempurna. Islam mengetahui bahwa wanita susah untuk berlogika, oleh karena itu islam mengajarkan seorang wanita harus dibekali dengan ilmu dan iman. Dengan ilmu, wanita tak mudah diperdaya, dapat mengasah logika. Dan dengan iman, wanita tidak selalu mengedepankan perasaan.

Islam begitu melindungi wanita dengan mengharamkan pacaran. Selain mendekati zina, pacaran juga dapat menyudutkan wanita dan membuat kehormatan wanita tidak berharga. Bayangkan saja, dengan komitmen pacaran, tunangan yang tidak jelas kelanjutannya, sang wanita mau diajak kemana-mana, runtang-runtung, makan, main bersama. Lalu setelah itu sang lelaki meninggalkannya ketika ada bunga yang lebih bagus darinya.

Marah, kecewa, sakit hati, benci, dan memaki-maki. Tentu itu yang akan dilakukan sebagai wanita. Menyalahkan dan meratapi mengapa ada laki-laki yang setega itu membohongi dan mempermainakn mereka. Padahal jika mau mengintrospeksi lebih lanjut, hal itu juga dikarenakan salah mereka sendiri. Salah siapa yang mau diajak kemana-mana, salah siapa yang mau diikat dengan janji kata-kata semata. Dan salah siapa??Andai..dan andai, sedikit saja wanita dapat menjaga diri dan bersabar. Banyak keuntungan yang dapat mereka dapatkan, mereka dapat mengaja kehormatan dirinya tanpa menimbulkan fitnah, tak ada rasa malu kepada tetangga karena tak ”jadi” dengan pacarnya, selain itu wanita juga dapat menyeleksi dan menguji lelaki mana yang benar-benar mencintainya, setia, dan serius dengannya. Lelaki seperti predator alami, akan mendekat saja ketika ada lampu hijau menyala dan feromon sang betina dilepaskan. Mungkin tidak semua, tetapi kebanyakan tak ada rasa bersalah meninggalkan pasangannya. Walaupun mereka sering gonta-ganti pacar, di dalam nurnai,laki-laki ingin wanita yang suci dan tak terjamah oleh siapapun. Nah, itulah hebatnya lelaki..Tak mau sediri, ingin ditemani, tetapi menginginkan wanita yang suci. Jadi, untuk para wanita, sekarang kita bisa memilih sendiri kita ingin dijadikan teman saat sepi, atau ingin dijadikan sebagai seorang istri???

Tapi...kan tidak semua pasangan seperti itu, buktinya di sinetron ”cinta fitri” Farel juga hanya mencintai Fitri. Yah...itu contoh sempurnanya. Tapi dalam kehidupan nyata, cinta tak sesempurna itu, pengkhianatan adalah hal yang biasa. Tak ada yang tahu, pasangan kita saat ini jodoh kita atau tidak. Tak ada yang tahu sampai kapan pasangan kita mencintai kita. Tak ada yang dapat mebuktikan cinta, selain waktu dan keseriusan. Sabar menunggu waktu itu tiba, dan dengan serius menjalaninya di ikatan pernikahan.

Menikah sendiri juga berdasar kemantapan dan kecocokan, bukanlah bermodal cinta. Cinta bisa dipupuk dan disiram ketika hati kita telah yakin dan mantap dengan pilihan kita, baru kita mencintainya. Yakin dan mantap pasti bisa berwujud cinta, tetapi cinta belum tentu membuat yakin dan mantap.

Lalu, jika memang ikatan pernikahan adalah ending dari cinta dan jodoh, tapi mengapa saat ini banyak orang bercerai?Bukankah mereka telah menikah??tapi mengapa masih bisa berpisah??Jika seperti itu ada baiknya kita menilik kembali latar belakang mereka menikah. Hanya untuk saling memiliki karna takut kehilangan, atau karena ibadah??Wallahualam, hanya Allah yang tahu apa yang akan Dia gariskan. Ikuti saja garisNya, karena Dia akan membawamu ke jalan yang benar. Jangan mendahuluiNya dengan menetapkan seseorang itu adalah jodoh kita. Dialah sutradara yang ternama, Dialah peramal yang paling handal. Apa yang dijanjikanNya pastilah benar, dan jika kita menurut kepadaNya pasti akan bahagia. Lalu, apalagi yang akan kita dustakan???Tinggal kita pilih. Sabar sebentar dan bahagia selanjutnya. Atau menjalani sesuatu yang tak tau bagaimana rimbanya. Hidup ini pilihan kawan. Apapun pilihannya, semua itu pasti ada konsekuensinya. Jadi, jika aku jatuh cinta dan sakit karenanya??Siapa yang harus ku salahkan???Salahkan diri sendiri. Yang tak bisa menjaga diri, yang tak bisa sabar menunggu janji indah dari Sang Pencipta hingga waktu itu tiba....

Rabu, 15 Desember 2010

♥♥♥Mencintaimu apa adanya♥♥♥

♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Disaat kamu ingin melepaskan seseorang..ingatlah pada saat kamu ingin mendapatkannya
Disaat kamu mulai tidak mencintainya…ingatlah saat pertama kamu jatuh cinta padanya
Disaat kamu mulai bosan dengannya…ingatlah selalu saat terindah bersamanya
Disaat kamu ingin menduakannya…bayangkan jika dia selalu setia
Saat kamu ingin membohonginya…ingatlah disaat dia jujur padamu
Maka kamu akan merasakan arti dia untukmu
Jangan sampai disaat dia sudah tidak disisimu,
Kamu baru menyadari semua arti dirinya untukmu
Yang indah hanya sementara
Yang abadi adalah kenangan
Yang ikhlas hanya dari hati
Yang tulus hanya dari sanubari
Tidak mudah mencari yang hilang
Tidak mudah mengejar impian
Namun yg lebih susah mempertahankan yg ada
Karena walaupun tergenggam bisa terlepas juga.


Ingatlah pada pepatah,
“Jika kamu tidak memiliki apa yang kamu sukai, maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini”
Belajar menerima apa adanya dan berpikir positif….
Hidup bagaikan mimpi, seindah apapun, begitu bangun semuanya sirna tak berbekas
Rumah mewah bagai istana, harta benda yang tak terhitung, kedudukan, dan jabatan yg luar biasa, namun…
Ketika nafas terakhir tiba, sebatang jarum pun tak bisa dibawa pergi
Sehelai benang pun tak bisa dimiliki
Apalagi yang mau diperebutkan
Apalagi yang mau disombongkan
Maka jalanilah hidup ini dengan keinsafan nurani
Jangan terlalu perhitungan
Janga hanya mau menang sendiri
Jangan suka sakiti sesama apalagi terhadap mereka yang berjasa bagi kita
Belajarlah tiada hari tanpa kasih
Selalu berlapang dada dan mengalah Hidup ceria, bebas leluasa…
Tak ada yang tak bisa di ikhlaskan….
Tak ada sakit hati yang tak bisa dimaafkan .
Tak ada dendam yang tak bisa terhapus…
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

AKU MENYESAL °•˚◦hùƒƒt˚◦ ( ˘˛˘ ")

♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥ 
Seperti biasa saya sehabis pulang kantor tiba di rumah langsung duduk bersantai sambil melepas penat.
Sepertinya saya sangat enggan untuk membersihkan diri dan langsung shalat.
Sementara anak2 & istri sedang berkumpul di ruang tengah.
Dalam kelelahan tadi, saya disegarkan dengan adanya angin dingin sepoi2 yang menghembus tepat di muka saya.

Selang beberapa lama seorang yang tak tampak mukanya berjubah putih dengan tongkat
ditangannya tiba2 sudah berdiri di depanku. Saya sangat kaget dengan kedatangannya yang tiba2 itu.
Sebelum sempat bertanya....siapa dia...tiba2 saya merasa dada saya sesak... sulit untuk bernafas....

namun saya berusaha untuk tetap menghirup udara sebisanya.
Yang saya rasakan waktu itu ada sesuatu yang berjalan pelan2 dari dadaku....terus berjalan.... . kekerongkonganku. ...sakittttttttt ........sakit. ..... rasanya.
Keluar airmataku menahan rasa sakitnya,... .
Oh Tuhan ! ada apa dengan diriku.....

Dalam kondisi yang masih sulit bernafas tadi, benda tadi terus memaksa untuk keluar
dari tubuhku...

kkhh........ .khhhh... .. kerongkonganku berbunyi. Sakit rasanya, amat teramat sakit

Seolah tak mampu aku menahan benda tadi... Badanku gemetar... peluh keringat mengucur deras.... mataku terbelalak.. ...air mataku seolah tak berhenti.

Tangan & kakiku kejang2 sedetik setelah benda itu meninggalkan aku. Aku melihat benda tadi dibawa oleh orang misterius itu...pergi. ..berlalu begitu saja....hilang dari pandangan.

Namun setelah itu......... aku merasa aku jauh lebih Ringan, sehat, segar, cerah... tidak seperti biasanya.

Aku herann... istri & anak2 ku yang sedari tadi ada diruang tengah, tiba2 terkejut berhamburan ke arahku..
Di situ aku melihat ada seseorang yang terbujur kaku ada tepat di bawah sofa yang kududuki tadi.
Badannya dingin kulitnya membiru. siapa dia???????.. .
Mengapa anak2 & istriku memeluknya ! sambil menangis... mereka menjerit...histeris ...
terlebih istriku seolah tak mau melepaskan orang yang terbujur tadi...

Siapa dia......... ....????? ???

Betapa terkejutnya aku ketika wajahnya dibalikkan.. .. dia........dia. ......dia mirip dengan aku....ada apa ini Tuhan...???? ????

Aku mencoba menarik tangan istriku tapi tak mampu..... Aku mencoba merangkul anak2 ku tapi tak bisa. Aku coba jelaskan kalau itu bukan aku.

Aku coba jelaskan kalau aku ada di sini..
Aku mulai berteriak...tapi mereka seolah tak mendengarkan aku seolah mereka tak melihatku...
Dan mereka terus-menerus menangis.... aku sadar..aku sadar bahwa orang misterius tadi telah membawa rohku .
Aku telah mati...aku telah mati.
Aku telah meninggalkan mereka ..tak kuasa aku menangis.... berteriak. .....
Aku tak kuat melihat mereka menangisi mayatku.
Aku sangat sedih.. selama hidupku belum banyak yang kulakukan untuk membahagiakan mereka.
Belum banyak yang bisa kulakukan ! untuk membimbing mereka.
Tapi waktuku telah habis....... masaku telah terlewati... . aku sudah tutup usia pada saat aku terduduk di sofa setelah lelah seharian bekerja. Sungguh bila aku tahu aku akan mati, aku akan membagi waktu kapan harus bekerja, beribadah, untuk keluarga dll.

Aku menyesal aku terlambat menyadarinya. Aku mati dalam keadaan belum ibadah.
Ohh Tuhan, JIKA kau ijinkan keadaanku masih hidup dan masih bisa membaca ini sungguh aku amat sangat bahagia.
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Karena aku MASIH mempunyai waktu untuk bersimpuh, mengakui segala dosa & berbuat kebaikan sehingga bila maut menjemputku kelak aku telah berada pada keadaan yang lebih siap.