Minggu, 27 Maret 2011

●●SEBUAH RENUNGAN●●

Tuhan menciptakan alam raya dengan segala keindahan dan kemanfaatannya. lantas setelah itu diciptakannya manusia sebagai penghuni bumi. Setelah beberapa lama tinggal, bekerja, berhidup akhirnya manusia merasa lelah dan kesepian.

Manusia pada awalnya diciptakan hanya berumur 30 tahun saja.

Pada usia ke duapuluh tahun,lalu, manusia menghadap pada Tuhan.

"Tuhan, aku lelah bekerja sendiri di dunia"
"lantas, apa maumu?" Tanya Tuhan.
"Aku butuh teman untuk bekerja, teman yang kuat"
"Baiklah, tunggu sebentar"

lantas Tuhan berkarya dengan kuasaya, maka terciptalah binatang yang kuat, bernama Kerbau.

"Nah, ini, kuciptakan teman untukmu bekerja, Kerbau, dan kuberi kerbau ini usia seperti usaiamu, 30 tahun! "
"Tuhan, aku tidak mau selama itu di dunia, apalagi mengabdi pada manusia, cukup beri aku usia 10 tahun saja, itupun sudah terlalu lama" kata Kerbau.
"Lantas, bagaimana dengan 20 tahun yang kamu tolak? Usia itu harus terpakai, nah kamu manusia, maukan kutambahkan 20 tahun lagi untuk tinggal di dunia, menerima kelebihan usia kerbau yang dia tolak?" tanya Tuhan pada manusia.
"Baik, aku terima" tegas jawab manusia.

Kembali waktu berlalu, manusia sudah bekerja lebih nyaman karena ada kerbau yang menggantikan tenaganya. Dan manusia bertambah kaya. lantas, kembali dia mengeluhkan semua itu, bingung lantaran tidak ada yang menjaga kekayaannya. Kembali manusia menghadap tuhan.

"Tuhan, berkat kerbau yang kau ciptakan untukku, sekarang aku semakin bertambah kaya, banyak hasil bumi tersipan di rumah, aku jadi was-was, karena rumah sepi tak ada yang menjaga" keluh manusia.
"Lantas, apa yang kamu maui sekarang?" Tanya Tuhan.
"Bisakah kau ciptakan lagi mahluk untuk menjaga kekayaanku di rumah?"
"baiklah, tunggu sebentar"

Kembali Tuhan berkarya dengan kuasanya, maka terciptalah binatang yang diberi nama Anjing.

"Nah, itu telah kuciptakan penjaga untukmu, dan kuberi Anjing ini usia 30 tahun" kata Tuhan.
"Aku tidak ingin selama itu hidup di dunia" tolak anjing, "cukup 10 tahun saja aku mengabdi pada manusia" jawab Anjing.
"Lantas, bagaimana dengan 20 tahun yang kamu tolak? Usia itu harus terpakai, kerbau, maukan menerima 20 tahun usia lebih ini?
"Tidak, Tuhan, dulu saja aku menolak, apalagi sekarang" tegas sergah Kerbau.
"Bagaimana dengan kamu manusia, maukan kutambahkan 20 tahun lagi?" Tanya Tuhan pada manusia.
"Tentu aku mau" mantab jawaban manusia.

Waktu bergerak lagi. Manusia sekarang makin sukses, nyaman, tenang, namun tetap merasa kesepian. Lantas, kembali dia menghadap Tuhan untuk mengeluh.

"Tuhan, besar anugrahmu pada hidupku, namun sekarang aku merasa kesepian" keluh manusia.
"Apa lagi yang kamu maui sekarang??" Tuhan bertanya.
"Dapatkan kau berikan aku temen bermain?" rajuk manusia.
"hem, baiklah, tunggulah sebantar" jawab Tuhan.

Kekuasaan Tuhan bekerja untuk berkarya, maka terciptalah satu mahluk lagi, dia diberi nama Monyet.

"Nah, ini, kembali kuciptakan teman bermain untukmu, usainyapun kuberi 30 tahun" kata Tuhan.
"Enggak! enggak! enggak mau selama itu, cukup 10 tahun saja!" seru Monyet menyanggah buru-buru.
"Lantas...??"
Belum selesai Tuhan berkata, manusia buru-buru menyahut, "Biar kelebihan usianya aku yang gunakan!"

Demikianlah, segalanya bergerak seiring waktu, berkat proses penciptaan dan tawar-menawar itu kini usia manusia jadi bertambah lama. Awalnya hanya 30 tahun, sekarang menjadi 120 tahun.

Demikian pula segalanya bekerja menuruti sifat usia hewan yang diwarisi manusia karena pengambilalihan usia mereka. Pada usia sampai 50 tahun, manusia masih giat bekerja, tenaganya masih sangat besar. Karena mengambil usaia kerbau selama 20 tahun.

Namun, pada usia 70-90 tahun, sifatnya telah berubah. manusia mulai malas, tinggal di rumah saja, layaknya penjaga, seperti peran anjing peliharaannya. bahkan prilakunya pun menyerupai, apapun yang dirasa tidak nyaman bagi dirinya, manusia ini akan bereaksi dengan kata-kata, urus itu-urus itu, larang ini larang itu, Seperti anjing yang terus saja menyalak sesuka hatinya, tak ada yang benar di matanya.

Dan pada usia, 90 tahun keatas, sifatnya menyerupai monyet, yang hanya senyam-senyum tak karuan, kedap-kedip tidak jelas maksudnya, garuk sana garuk sini tidak ada yang pasti, malas-malasan.

=======================

Ah, demikianlah kisah renungan ini pernah kudengar, cermin untuk diri sendiri, bekal penyadaran, semoga kita bisa berbenah sejak dini, agar sifat kita tetap layaknya manusia yang berakal budi.
semoga mendapat manfaat.

~..~ TERSENYUMLAH SOBAT ~..~

~..~ Sobatku...Yang kucintai...Senyumlah karena senyuman itu juga termasuk
Ibadah ....! Tapi ingat jangan sampai kebablasan ~..~

Sobat...? tertawa yang sewajarnya itu merupakan obat kecemasan dan pelipur kesedihan.Dalam senyum terdapat kekuatan yang menakjubkan dalam menggembirakan jiwa dan menyenangkan hati,
Sehingga Abu darda berkata:
'' Sesungguhnya aku akan tertawa hingga hatiku terhibur.'' Tertawa merupakan puncak keceriaan,kelegaan dan keriangan,asalkan tidak berlebihan,dengan sewajarnya,dan tidak di maksudkan mengejek atau mencemooh:'' Jangan terlalu banyak tertawa,karena terlalu banyak tertawa akan mematikan hati.''

Hakikatnya, Islam adalah Agama yang dibangun atas dasar keseimbangan dan keadilan, Baik dalam hal akidah,ibadah,akhlak,maupun tingkah laku. Oleh karena itu,janganlah anda masamkan raut muka anda sehingga menakutkan orang yang melihat. Jangan pula anda tetawa tebahak-bahak. Akan tetapi tampilkanlah wajah yang tenang,selalu berseri dan enak dipandang.

Kalau kita diminta memilih antara harta yang banyak atau jabatan terhormat dan jiwa yang tenang penuh keceriaan,tentu anda akan memilih yang kedua.Apa artinya harta jika jiwa penuh kemuraman ...?? Apa artinya pangkat dan jabatan jika jiwa terkekang..?? Apa artinya kecantikan Istri bila ia selalu cemberut dan menjadikan suasana rumah seperti neraka..?? Naudzubillah dehc heeemm ??Sungguh lebih baik seribu kali lipat Istri yang tidak terlalu cantik tetapi mampu menciptakan suasana rumah seperti surga.Heeeeeemmmm Istri yang begini ini idamannya kaum lelaki...hehehe....

Senyum yang tampak secara lahir tidak akan bernilai bila muncul dengan pura-pura dan untuk menutupi seseorang yang berperangai menyimpang. Lihatlah bunga juga tersenyum;dan lautan ,sungai,langit,bintang , burung ,semuanya tersenyum. Senyum mereka itulah senyum yang tulus.

Jiwa yang senantiasa tersenyum akan melihat kesulitan dengan nyaman sambil berusaha mengatasinya.Jika mereka melihat sebuah persoalan,mereka tersenyum dan tetap tersenyum ketika mampu mengatasinya.Sebaliknya,Jiwa yang muram akan melihat kesulitan dengan kesedihan,Ia akan menghindar atau membesar - besarkannya.Semangatnya melemah dan berandai-andai dengan kata-kata '' KALAU''.''BILA'' dan ''JIKA''.

Betapa kita amat membutuhkan senyuman,keceriaan wajah,kelapangan dada,kemurahan hati,kelemah lembutan,dan keramahan.'' Sesungguhnya Allah Subhannahu Wa Ta'ala telah mewahyukan kepadaku ( Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wasallam ) agar kalian bersikap tawadlu'hingga tidak ada seorang pun yang berbuat zhalim terhadap orang lain.''

sobatku RKI semua. inilah sedikit catatan
tentang arti senyuman.jika mungkin ada salah
kata dan cara penyampaianku kurang berkenan
ku mohon ma'af atas kekhilafanku..

SEMOGA JADI PELAJARAN YANG BERHARGA BUAT SAHABATKU RKI SEMUA
~..~ AMIN AMIN YA RABBAL ALAMIN ~..~

Selasa, 28 Desember 2010

♂♥♀ Jika Aku Jatuh Cinta...Salah Siapa? ♂♥♀

Jika aku jatuh cinta dan sakit karenanya…
Lalu..salah siapa??
Ketika aku telah menyandarkan hati
Dan dia meninggalkanku pergi..Lalu, salah siapa??
Marah hati ini, sakit jiwa ini...
Begitu saja kau tinggalkan aku
Padahal susah senang kita lalui bersama dulu...

Membaca kalimat demi kalimat di atas, mungkin teman-teman bisa menyimpulkan sendiri, bagaimana perasaan sang penulis ketika menggoreskan penanya. Ya, rasa marah, benci, sakit hati, karena ditinggal pergi sang pujaan hati. Menggelikan memang, ketika mendengarkan curhatan teman yang patah hati, begitu menggebu-gebu, makan tak enak, tidur tak nyenyak,jantungpun serasa berhenti berdetak (hehehe..lebay). Namun, belum tentu kita juga bisa tegar berdiri ketika kita mengalami hal yang serupa.

Bicara patah hati, tak lepas dari masalah cinta. Yah..cinta, sayang, suka kepada lawan jenis dan menginginkan orang yang dicintainya itu menjadi milik kita. Tak seorangpun selain dirinya yang di pinta. Cinta memang sangat indah. Fitrah dari sang Khalik yang membuat hidup manusia penuh warna. Namun rasa yang indah ini, jika tidak dibingkai dengan hati-hati hanya akan menimbulkan tangis dan luka saja.

Baik perempuan ataupun laki-laki, cinta bisa menghinggapi mereka kapan saja. Mulai dari pandangan pertama (in the first sight), karena kebiasaan (witing tresno jalaran saka kulina), berawal dari permusuhan (benci tapi rindu), atau bertemu kembali teman lama (CLBK). Namun sayangnya, mereka sendiri pun tak tahu kapan cinta itu bisa tetap singgah di hati mereka. Cinta ibarat kutu yang meloncat dari hati ke hati, menggetarkan jiwa host yang dihinggapi kemudian meninggalkannya pergi.Oleh karena itu, tak heran jika manusia dengan mudahnya berpindah ke lain hati.

Mencintai orang lain di saat kita telah memiliki seseorang di dekat kita itu adalah hal yang wajar dan manusiawi. Namun, Allah tak membiarkan manusia hanya diperbudak nafsu dan cinta, Dia lalu memerintahkan untuk ”menikah” ketika seseorang mencintai lawan jenisnya. Komitmen dalam pernikahan itulah yang menunjukkan bahwa hidup bukanlah hanya untuk mengumbar cinta semata. Namun, sayangnya, komitmen ini disalahgunakan, dipermak sedemikian rupa sehingga banyak istilah bermunculan seperti pacaran, tunangan, dan lain-lain yang nota bene semua itu hanyalah mengikuti nafsu yang tak mau menunggu dengan sabar.

Bagi seorang wanita, menjaga malu sangatlah penting. Dengan malu, wanita lebih bisa menjaga dirinya. Ketika wanita jatuh cinta, wanita dengan mudahnya menyerahkan jiwa raga untuk yang dicintainya. Itu dikarenakan wanita lebih mengedepankan rasa ketimbang logika. Mereka tidak memikirkan bagaimana nantinya, apakah orang yang dicintainya itu serius dengannya atau hanya ingin mempermainkannya saja. Mengambil kesempatan dan mengatas namakan cinta.
Tapi untunglah, Islam begitu sempurna. Islam mengetahui bahwa wanita susah untuk berlogika, oleh karena itu islam mengajarkan seorang wanita harus dibekali dengan ilmu dan iman. Dengan ilmu, wanita tak mudah diperdaya, dapat mengasah logika. Dan dengan iman, wanita tidak selalu mengedepankan perasaan.

Islam begitu melindungi wanita dengan mengharamkan pacaran. Selain mendekati zina, pacaran juga dapat menyudutkan wanita dan membuat kehormatan wanita tidak berharga. Bayangkan saja, dengan komitmen pacaran, tunangan yang tidak jelas kelanjutannya, sang wanita mau diajak kemana-mana, runtang-runtung, makan, main bersama. Lalu setelah itu sang lelaki meninggalkannya ketika ada bunga yang lebih bagus darinya.

Marah, kecewa, sakit hati, benci, dan memaki-maki. Tentu itu yang akan dilakukan sebagai wanita. Menyalahkan dan meratapi mengapa ada laki-laki yang setega itu membohongi dan mempermainakn mereka. Padahal jika mau mengintrospeksi lebih lanjut, hal itu juga dikarenakan salah mereka sendiri. Salah siapa yang mau diajak kemana-mana, salah siapa yang mau diikat dengan janji kata-kata semata. Dan salah siapa??Andai..dan andai, sedikit saja wanita dapat menjaga diri dan bersabar. Banyak keuntungan yang dapat mereka dapatkan, mereka dapat mengaja kehormatan dirinya tanpa menimbulkan fitnah, tak ada rasa malu kepada tetangga karena tak ”jadi” dengan pacarnya, selain itu wanita juga dapat menyeleksi dan menguji lelaki mana yang benar-benar mencintainya, setia, dan serius dengannya. Lelaki seperti predator alami, akan mendekat saja ketika ada lampu hijau menyala dan feromon sang betina dilepaskan. Mungkin tidak semua, tetapi kebanyakan tak ada rasa bersalah meninggalkan pasangannya. Walaupun mereka sering gonta-ganti pacar, di dalam nurnai,laki-laki ingin wanita yang suci dan tak terjamah oleh siapapun. Nah, itulah hebatnya lelaki..Tak mau sediri, ingin ditemani, tetapi menginginkan wanita yang suci. Jadi, untuk para wanita, sekarang kita bisa memilih sendiri kita ingin dijadikan teman saat sepi, atau ingin dijadikan sebagai seorang istri???

Tapi...kan tidak semua pasangan seperti itu, buktinya di sinetron ”cinta fitri” Farel juga hanya mencintai Fitri. Yah...itu contoh sempurnanya. Tapi dalam kehidupan nyata, cinta tak sesempurna itu, pengkhianatan adalah hal yang biasa. Tak ada yang tahu, pasangan kita saat ini jodoh kita atau tidak. Tak ada yang tahu sampai kapan pasangan kita mencintai kita. Tak ada yang dapat mebuktikan cinta, selain waktu dan keseriusan. Sabar menunggu waktu itu tiba, dan dengan serius menjalaninya di ikatan pernikahan.

Menikah sendiri juga berdasar kemantapan dan kecocokan, bukanlah bermodal cinta. Cinta bisa dipupuk dan disiram ketika hati kita telah yakin dan mantap dengan pilihan kita, baru kita mencintainya. Yakin dan mantap pasti bisa berwujud cinta, tetapi cinta belum tentu membuat yakin dan mantap.

Lalu, jika memang ikatan pernikahan adalah ending dari cinta dan jodoh, tapi mengapa saat ini banyak orang bercerai?Bukankah mereka telah menikah??tapi mengapa masih bisa berpisah??Jika seperti itu ada baiknya kita menilik kembali latar belakang mereka menikah. Hanya untuk saling memiliki karna takut kehilangan, atau karena ibadah??Wallahualam, hanya Allah yang tahu apa yang akan Dia gariskan. Ikuti saja garisNya, karena Dia akan membawamu ke jalan yang benar. Jangan mendahuluiNya dengan menetapkan seseorang itu adalah jodoh kita. Dialah sutradara yang ternama, Dialah peramal yang paling handal. Apa yang dijanjikanNya pastilah benar, dan jika kita menurut kepadaNya pasti akan bahagia. Lalu, apalagi yang akan kita dustakan???Tinggal kita pilih. Sabar sebentar dan bahagia selanjutnya. Atau menjalani sesuatu yang tak tau bagaimana rimbanya. Hidup ini pilihan kawan. Apapun pilihannya, semua itu pasti ada konsekuensinya. Jadi, jika aku jatuh cinta dan sakit karenanya??Siapa yang harus ku salahkan???Salahkan diri sendiri. Yang tak bisa menjaga diri, yang tak bisa sabar menunggu janji indah dari Sang Pencipta hingga waktu itu tiba....